Aku sudah mulai bekerja
saat kalian masih enak-enakan menikmati empuknya kasur pegas kalian
Aku harus berjalan kaki untuk menuju ke tempat dimana aku kerja
saat kalian dengan enaknya memilih mobil mana yang akan kalian pakai untuk menuju ke tempat kerja kalian
Aku kerja di bawah terik matahari yang menyengat
saat kalian sedang duduk di kursi empuk dan menikmati udara dingin yang dihembuskan oleh penyejuk udara di ruangan kalian
Aku makan di bawah pohon ditemani debu-debu jalanan di sekitarku dan musik dari suara klakson dan mesin kendaraan yang lewat
saat kalian berada di kafe-kafe menikmati masakan yang dimasak koki bertaraf internasional dan mendengarkan musik hidup yang merdu
Aku masih melanjutkan pekerjaanku
saat kalian sudah enak-enakan nongkrong di pub kesukaan kalian ditemani teman-teman kalian dan minuman yang aku tidak pernah bayangkan harganya
Aku pulang dari kerja
saat kalian sudah enak-enakan menikmati empuknya kasur pegas kalian
Aku tidur beratapkan langit dan dengan semilir angin malam, ditemani beribu-ribu nyamuk kelaparan yang selalu mengganggu kenyamanan tidur
saat kalian menikmati tidur di kamar mewah kalian
Tetapi, aku menerimanya dengan lapang dada
aku tau pendidikanku tidak setinggi kalian, tetapi apakah aku salah ?
bapakku tidak mampu menyekolahkan aku sampai ke tingkat yang tinggi
sehingga aku hanya bisa lulus SD saja, tapi sekali lagi aku menerimanya
Dan sekarang aku akan semampuku untuk menyekolahkan anakku agar lebih pintar dari aku
Aku sangat tahu bahwa rupiah yang aku dapat dalam sebulan, hanyalah uang yang kalian bisa habiskan dalam hitungan jam,
tetapi pernahkah aku menyalahkan kalian karena tidak mau sedikit memberikan rejeki kalian kepada aku ?
Aku sadar pekerjaan yang aku lakukan ini tidak bisa memberikan gaji yang besar seperti milik kalian, tetapi bukankah ini lebih baik
daripada aku menjadi pencuri atau perampok atau pencopet atau mungkin malah pengebom bukan ?
Aku sudah menerima apa yang "seharusnya" aku terima, tetapi kenapa kalian selalu meminta lebih dari aku ?
Saat aku masih bisa makan dengan lauk tempe dan nasi bubur agar cukup dimakan oleh semua anggota keluargaku, disaat aku bisa membayar uang sekolah untuk kedua anakku walau kadang aku harus mengutang pada lintah darat, saat aku bisa mencukupi kebutuhan keluargaku kalian memberikan beban yang lebih berat kepadaku.
Harga-harga yang melambung tinggi, membuatku semakin tak berdaya, entah apalagi yang bisa kujual untuk mencukupi semua kebutuhan keluargaku, entah apalagi usaha yang harus aku kerjakan untuk bisa memberikan sedikit uang agar istriku dapat pergi belanja ke pasar.
Tapi sudahlah, percuma aku berkeluh kesah, toh kehidupan ini harus aku jalani, aku berharap kalian mau mendoakan aku agar mampu untuk menjalani hidup ini dan aku tidak melupakan prinsipku untuk mendapat uang dari kerja yang halal.