Friday, December 23, 2005

SELAMAT NATAL

Gita surga terdengar
Mengiringi senandung para malaikat
Mengkidungkan pujian
Tuk menyambut kelahiran Sang Putra

Seorang Putra suci tlah lahir ke dunia
Dengan cita-cita mulia
Kehendak Sang Bapa di Surga
Tuk menebus dosa manusia

Damai diberikannya kepada jiwa
Kasih dan cinta disentuhkannya ke hati
Semoga damai di dunia
Semoga kasih dan cinta meraja di setiap insan dunia

Berbahagialah hai kamu manusia
Yang mendapat kehormatan
Untuk ditebus oleh Sang Putra
Juru selamat dunia

SELAMAT NATAL BAGI TEMAN-TEMAN SEMUA, SEMOGA DAMAI DAN KASIH NATAL SELALU MERAJA DI HATI KITA

Tuesday, December 20, 2005

bunda....

bunda....
anakmu ingin mengucapkan terima kasih
atas semua cinta yang tlah kau berikan selama ini
atas semua perlakukanmu untuk diriku

bunda...
rasa cintamu kepada anakmu
bagaikan matahari yang tanpa lelah menyinari bumi
bagaikan udara yang masuk ke dalam semua sudut tubuh

bunda....
sembilan bulan lamanya, anakmu berada dalam kandungan
merasakan kehangangatan kasih sayangmu
merasakan perlindunganmu yang tak kenal waktu

bunda...
sampai saat inipun, kau selalu memberikan nasihat bijaksanamu kepada anakmu
bukan karena anakmu bodoh, tapi karena anakmu masih terlalu hijau untuk meniti kehidupan
bukan untuk mengatur langkah anakmu, tapi hanya untuk memberikan pandanganmu


bunda...
walau umurmu tlah senja, kau tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk anakmu
tidak ada kata lelah untuk selalu memberikan perhatianmu
tidak ada kata lelah untuk selalu memberikan cinta dan sayangmu

bunda...
tak ada hal lain yang bisa anakmu lakukan untuk membahagiakanmu
selain membalas kasih dan perhatian yang selama ini kau berikan
selain membalas cinta dan sayang yang selama ini kau curahkan

bunda...
anakmu memohon kepada sang Esa
agar kau diberi kesehatan untuk memberikan nasihat bijakmu
agar kau diberi umur panjang agar anakmu punya waktu untuk membalas semua yang tlah kau berikan


SELAMAT HARI IBU - 22 DESEMBER 2005
"Semoga kita semua tidak lupa apa yang tlah diberikan ibu kita kepada kita"

Wednesday, November 30, 2005

Sahabatku

Sahabat...
Sudah beberapa rentang masa kita tak bersua
Mengejar impian dan menikmati rutinitas kehidupan
Sahabat , apakah kau tlah berubah ?
Apakah tlah kau gapai semua asa ?
Apakah kebahagiaan tlah memeluk jiwa ?

Sahabat...
Aku masih ingat masa-masa kita bersama
Berjuang bersama tuk menggapai cita
Peluh, canda, tangis, dan tawa
Seakan-akan menjadi bumbu penyedap persahabatan kita

Sahabat...
Aku berterima kasih untuk segala yang tlah kau berikan
Doa, nasihat, dukungan, perhatian dan lainnya
Persahabatan kita adalah salah satu moment terindah
Dalam perjalanan kehidupan di dunia fana

Sahabat...
Kudoakan selalu agar hidupmu selalu dinaungi kesuksesan
Kudoakan agar kebahagiaan selalu menyertai
Kudoakan persahabatan kita akan abadi selamanya

Your friend is your needs answered. He is your field which you sow with love and reap with thanksgiving.
And he is your board and your fireside. For you come to him with your hunger, and you seek him for peace. - Kahlil Gibran

ps : buat yang merasa sahabatku, puisi ini untuk kalian semua.

Friday, November 25, 2005

Kupu-Kupu Malam

Hai, bukan salahku aku bekerja seperti ini, aku hanya mengikuti garis nasibku, banyak profesi yang keliatannya lebih terpandang dari aku, tetapi sebenarnya lebih hina daripada yang aku kerjakan, lihatlah para "tikus-tikus" itu, yang bisa tetap berdiri dan melangkah dengan kepala tegap, bagaikan mereka adalah orang-orang suci yang tidak mempunyai dosa sama sekali, tapi lihat akibatnya, seluruh bangsa ini terancam menjadi bangsa yang kere.

Aku memang penjaja cinta, wanita yang menjajakan tubuhnya hanya untuk berusaha mendapat beberapa lembar uang untuk membiayai kehidupannya. Tapi, apa kalian semua tahu, apa yang kurasakan saat aku bekerja ?, pekerjaan ini lebih melelahkan perasaan daripada yang kalian pikirkan. Kalian tidak tahu bahwa kadang aku menangis saat melakukan pekerjaan ini, tetapi aku harus tetap tersenyum untuk menyenangkan tamu-tamuku itu, disaat aku lelah karena telah "melayani" beberapa tamu, aku harus tetap bisa membuat wajah ini keliatan segar, untuk tetap bisa mendapat tamu lainnya, apakah kalian pernah memikirkan itu ? aku sudah bagaikan artis profesional dimana semua hal yang ada dalam pikiran tidak boleh tampak pada wajahku.
Kalian tidak tahu, bahwa saat malam hari setelah tubuh ini serasa tercabik-cabik, aku menangis sendiri dalam kesendirianku.

Benar, aku bekerja sebagai pelacur, sesuai dengan keinginanku sendiri, dan juga aku sadar bahwa aku telah memilih profesi ini, tetapi kalian tidak tahu kenapa aku akhirnya memutuskan untuk menjadi pelacur seperti ini. Kalian tidak tahu, betapa hancurnya perasaanku saat masa muda kalian pupus karena tindakan orang yang tidak bertanggung jawab, dan kalian tahu ? tidak ada yang membelaku saat itu, yang ada hanya cemoohan dan cacian yang kalian hadiahkan kepadaku, sedangkan apa salahku saat itu ? aku hanyalah anak kecil yang kehilangan kesuciannya karena preman-preman pasar itu, tapi kalian yang mengaku sebagai orang yang sudah mempunyai bathin yang kuat dan makan asam garam kehidupan pun mengganggap aku sebagai kotoran yang layak untuk dijauhkan dari kehidupan kalian.
Kemudian, disaat aku mengandung anak - yang kalian sebut sebagai anak haram itu, dimana kalian berada ? kalian tidak memberikan sedikitpun dukungan kepadaku untuk menerima kehadiran anak yang tidak tahu apapun itu, yang kalian lakukan adalah mengusir jauh "kotoran" ini dari "pandangan" kalian.
Siapa yang akhirnya menderita ? aku, aku yang melahirkan anak itu sendiri, aku yang membesarkan anak itu sendiri dan aku yang mendidiknya sendiri, itu semua dari hasil keringatku sendiri, dari hasil profesi yang aku jalani ini, dari pekerjaan yang kalian anggap sebagai "virus jahat" ini. Dari pekerjaan inilah aku berbangga, aku bisa menghargai kehidupan dan kepercayaan yang diberikan Tuhan kepadaku.

Aku sadar memilih pekerjaan ini, karena ini pekerjaan yang membuat aku bisa menghidupi anakku sekaligus kebutuhanku, aku ingin bisa membesarkan anakku dengan kondisi yang cukup dimana aku bisa membahagiakan anakku dengan memberikan apa yang berhak dia terima, apa itu salah ? aku memang hanya lulusan SD, dan aku bisa menjahit, tapi berapa yang bisa dihasilkan oleh penjahit kampung seperti aku ? berapa uang yang bisa aku terima tiap harinya ? sedangkan kalian tahu sendiri, anggota DPR yang mempunyai gaji puluhan juta itu masih mengatakan "KURANG".

Kalian hanya bisa mencemooh, dengan mengatakan, cari pekerjaan lain yang halal, tapi....apakah kalian tidak berpikir ? berapa banyak di dunia ini, orang yang mau memberikan pekerjaan kepada seseorang dengan riwayat pekerjaan seperti aku ? berapa orang di dunia ini yang akan memberikan uang sebagai modal untuk wanita seperti aku ? BERAPA ?

Oleh sebab itu, aku tahu diri, aku akan mengumpulkan uangku dari pekerjaanku ini, persetan dengan omongan dan caci-maki kalian. Aku tahu apa yang aku perbuat ini tidak disukai oleh siapapun, termasuk diriku sendiri. Tapi bagi aku saat ini, pekerjaan ini lah yang paling mungkin aku lakukan, jadi aku tetap akan melakukannya sampai suatu saat aku akan dapat memulai kehidupan baruku, tidak dengan siapa-siapa, hanya dengan anakku yang tercinta.

Anakku, kau tidak perlu tau pekerjaan dan penderitaan yang ibu alami, yang perlu kau tahu adalah bahwa cinta ibumu ini sangatlah besar untukmu, dan tugasmu adalah belajarlah dengan sebaik-baiknya serta raihlah cita-citamu.


This is a fiction story, anything related with this story is only imagination of the author.
Inspired by : Kupu-Kupu Malam (by. Titik Puspa)

Monday, November 21, 2005

Sejenak Menepi

Menyibak pekatnya malam
Menyusuri jalanan yang mulai lengang
Menikmati indahnya lampu jalanan
Merasakan sejuknya udara malam

Ingin menepi sejenak
Keluar dari lingkaran rutinitas
Keluar dari beban yang menghimpit dada
Keluar dari jerat kehidupan

Rasa gembira menyelinap di relung dada
Seakan tak ada masalah di depan
Yang ada hanya kesenangan
Tuk menikmati kehidupan

Tapi, sudah saatnya kembali ke kehidupan
Saatnya kembali kepada yang nyata

Semua ini bukanlah hukuman
Melainkan anugerah dari Nya
untuk umat ciptaan, yang tertinggi derajatnya
untuk menjadi sama dengan citraNya.


Work is love made visible. And if you cannot work with love but only with distaste, it is better that you should leave your work and sit at the gate of the temple and take alms of those who work with joy. - Kahlil Gibran

Thursday, November 17, 2005

Kau

Sedih kurasa
Saat kau tak disana
Menangis pilu
Mengenang kepergianmu

Kau ajarkanku
Rasa rindu
Rasa sayang
Rasa cinta

Kini kau tlah pergi
dan tak mungkin kembali
ku hanya bisa berdoa
Semoga kau selalu bahagia

reposted from my previous blog - Friday, July 23, 2004

Monday, November 14, 2005

Menyayangmu

Menyayangmu...
Suatu anugerah terbaik untukku
Walau masa tlah berlalu
Rasa sayangku trus bertumbuh

Mencintaimu...
Dengan segenap jiwa ragaku
Dengan sepenuh hatiku
Dengan semua kebisaanku

Memilikimu...
Kujaga selalu
Kurawat selalu
Kulindungi selalu

Membahagiakanmu....
Memberi kebahagiaan tersendiri untukku
Memberi gairah dalam jiwaku
Menambah cintaku untukmu

Sayangku, semoga kau selalu bahagia disisiku

Special for my lovely wife

Friday, November 11, 2005

Cinta

Ketika dia datang
serasa diri melayang
serasa bahagia tak kan padam
serasa surga tergenggam

Bila dia berlalu
tak ada lagi senandung lagu
tak ada lagi canda tak ada lagi wajah ceria

Yang ada hanya
tangisan
hati gundah
dan keputusasaan

(inspired by my old friend)

Reposted from my previous blog - Tuesday, July 27, 2004

Thursday, November 10, 2005

Bidadariku

Gerak manjamu
mengusik jiwa lelahku
membakar nurani jiwa
yang tlah membeku sekian lama

Sinar matamu yang lembut menggoda
memberikan keteduhan hati
menyegarkan kelesuan tubuh rapuh ini
sekaligus mengobarkan gairah kehidupan

Bibir mungil nan merah itu
menambah keceriaan hidup
memberikan sentuhan kegembiraan
dalam kungkungan rutinitas kehidupan

Wahai, bidadari
mari berjalan bersama
mengarungi samudra kehidupan
tuk menuju kebahagiaan menanti

Wednesday, November 09, 2005

Kehidupan

Melewati jejaring waktu
Menapaki jalan yang berliku
Terlintas foto kenangan
Setiap phrase kehidupan

Melarikan masa
Tak terkira kan berulang
Bagai angin menyapa
kulit kefanaan

Nikmat semata
Hilang saat berkejap
Sembilu terasa
Bagai duduk di palungan

Sang musuh berdiri dengan angkuhnya
menikmati angkara di jiwa
Meraja kemunafikan
Dilanda cemburu yang membuta

Hilang sudah kesucian
Ternoda khayal pikiran
Berpendar rasa tak jua menyapa
Menanti jiwa merindu cinta

Tak ada lagi tersisa
hanya rindu yang terbias
smoga tak lekang asa
tuk berani menunduk pada sang Esa

Friday, October 28, 2005

Selamat Idul Fitri

30 hari lamanya
berusaha menahan gejolak dalam dada
tuk tunaikan perintah agama
agar menjadi manusia seutuhnya

30 hari lamanya
Merasakan menjadi seorang papa
Merasakan menjadi tak berpunya
Merasakan menjadi ciptaan Nya

30 hari lamanya
seakan tak terasa
menikmati itu semua merupakan anugerah terindah
dalam setahun menjalani realitas

Hari ini kemenangan tlah tiba
bersilaturahmi dengan sesama
mempererat persaudaraan
memperbanyak cinta

Hari ini, hari Idul fitri
ku hanya meminta pada sekalian
Mohon Maaf lahir dan batin
Semoga damai memancar dari hati

NB : buat temen-temen dan pembaca yang merayakan Idul Fitri, "Selamat Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Wednesday, October 26, 2005

Kenapa ?

Sayang,
masa berlalu tak terasa
rasanya baru beberapa masa
kita mulai merajut cinta dalam palung jiwa kita

Kasih,
Aku rasa cinta kita akan menuju ke pernikahan suci
tak ku sangka kau menghapus semua mimpi
kau ingin kita memutus tali cinta dari hati

Sayang,
Kenapa kau lakukan semua ini saat kita sudah siap tuk melangkah ?
Kenapa kau tega memberi sebuah duri dalam jiwa kita ?
Apakah karena sudah tak ada rasa sayang ?

Kasih,
dari bibir yang selalu terlihat manis
ku dengar alasan perpisahan ini
kepercayaan adalah pilihan yang tak bisa terganti

Sayang,
Tak kusangka itu alasan yang kau ucapkan
Bukankah cinta ada di jiwa
tuk menghapus perbedaan yang ada ?

Kasih,
Tak adakah jalan lain
Tuk tetap menjaga tali kasih ini ?
Tuk tetap menjadikanmu permaisuri hati ?

Sayang,
jika memang kau berkeras
Kurelakan kau memutusnya
Kurelakan kau tuk menghilang dari jiwa

Kasih,
Ku kan tetap menjadi kekasih hati
Ku kan tetap berdoa untuk permaisuri hati
Ku kan tetap mengingat bahwa engkau pernah mengisi hari

Friday, October 21, 2005

Admonition

Apa yang kau dengar, sayang ?
Ceritakan pada ku semua
Janganlah hati mu resah karenanya
Karena tak semua benar adanya

Tak semua harus kau utarakan pada dunia
ada beberapa yang harus kau simpan di lubuk terdalam
ceritakan hanya pada yang kau cinta
ceritakan hanya pada yang kau percaya

Tetapi,
selalu ceritakan pada diri sendiri
selalu ceritakan pada hati nurani
selalu ceritakan pada sang Hyang Widi

Tak perlu membebaskan nafsu tuk menyelesaikan masalah
karena nafsu itu hanya akan membuat tumpul rasa
karena nafsu itu hanya akan membuat tumpul nurani jiwa
karena nafsu itu hanya akan mempuat tumpul pikiran

Kita hanya orang-orang bodoh yang diberi kesempatan
Tuk menikmati kehidupan indah
Tuk menjalankan kehendakNya
Tuk berusaha menuju citraNya

Berbesar hatilah untuk semua
bahwa segala sesuatu pasti ada waktunya
selalu ingatlah padaNya
bahwa kita hanyalah serpihan debu dalam penciptaanNya

Tuesday, October 18, 2005

Sayang

Kasih,
maafkan aku
yang tak bisa mengerti
akan keinginan dirimu

Ku ingin
buat kau gembira
buat kau bahagia
buat kau tersenyum

Maafkan daku
terlalu pentingkan diri
tak pahami dirimu
butuh perhatian dariku

Ku kan coba
tuk pahami dirimu
tuk luangkan waktu

semoga
kau tau
betapa besar dirimu
bagiku

Reposted from my prev blog - 28 July 2004

Friday, October 14, 2005

Untuk Malaikat Kecilku

Cinta,
Baru beberapa masa
Kau hirup udara dunia
Kau ciptakan riang untuk keluarga kita

Sayang,
Kakakmu tertawa dan bersorak
Menyatakan sukacitanya
Ayahbundamu bersujud tuk berterima kasih padaNya

Kasih,
Sekarang kau telah berpulang
Pada Sang Khalik
Sang pemberi nafas kehidupan

Ananda,
Ayahanda hanya bisa berdoa
Agar kau tenang di sisiNya
Agar kau senantiasa bahagia disana

Ananda,
Walau kau tlah tiada
Kau akan tetap hidup dalam hati ayahbunda
Kau akan tetap jadi malaikat kecil bagi kami semua

Deep condolence for Mr. Ngadiman, i am so sorry to hear that, but God should have a nice plan for you and your family behind this, so please dont be sad.

Thursday, October 06, 2005

Indonesia, Jangan Menangis (lagi)

Seorang gadis kecil
Duduk seorang diri
Tersedu-sedu menangis
Berusaha menahan kesedihan hati

Melihat orang tersayang
Membujur kaku dengan luka menganga
Terlibas tangan-tangan orang tak bertanggung jawab
Yang hanya berani tetapi tak punya otak

Derita nestapa tak terbayangkan
Masa depan yang semakin memburam
Tak tahu kemana harus berjalan
Seakan langit runtuh, rata ke tanah

Apakah sudah tak ada nurani di hati ?
menghilangkan berpuluh-puluh jiwa
melukai beratus-ratus orang
menyengsarakan beribu-ribu orang

Tak ada lagi yang tersisa
hanya airmata yang terus berderai
dan hati yang nelangsa
tak tau sampai kapan kan hilang

Akankah hal ini kan terus berulang ?
Sampai kapan harus hati harus trus terluka ?
Apakah tak ada hal yang bisa dilakukan,
'tuk mendamaikan nusantara ?

dedicated special for : orang-orang yang melakukan tindakan yang membuat sedih bangsa Indonesia.

Tuesday, October 04, 2005

Pejuang Kehidupan

Aku sudah mulai bekerja
saat kalian masih enak-enakan menikmati empuknya kasur pegas kalian
Aku harus berjalan kaki untuk menuju ke tempat dimana aku kerja
saat kalian dengan enaknya memilih mobil mana yang akan kalian pakai untuk menuju ke tempat kerja kalian
Aku kerja di bawah terik matahari yang menyengat
saat kalian sedang duduk di kursi empuk dan menikmati udara dingin yang dihembuskan oleh penyejuk udara di ruangan kalian
Aku makan di bawah pohon ditemani debu-debu jalanan di sekitarku dan musik dari suara klakson dan mesin kendaraan yang lewat
saat kalian berada di kafe-kafe menikmati masakan yang dimasak koki bertaraf internasional dan mendengarkan musik hidup yang merdu
Aku masih melanjutkan pekerjaanku
saat kalian sudah enak-enakan nongkrong di pub kesukaan kalian ditemani teman-teman kalian dan minuman yang aku tidak pernah bayangkan harganya
Aku pulang dari kerja
saat kalian sudah enak-enakan menikmati empuknya kasur pegas kalian
Aku tidur beratapkan langit dan dengan semilir angin malam, ditemani beribu-ribu nyamuk kelaparan yang selalu mengganggu kenyamanan tidur
saat kalian menikmati tidur di kamar mewah kalian

Tetapi, aku menerimanya dengan lapang dada
aku tau pendidikanku tidak setinggi kalian, tetapi apakah aku salah ?
bapakku tidak mampu menyekolahkan aku sampai ke tingkat yang tinggi
sehingga aku hanya bisa lulus SD saja, tapi sekali lagi aku menerimanya
Dan sekarang aku akan semampuku untuk menyekolahkan anakku agar lebih pintar dari aku
Aku sangat tahu bahwa rupiah yang aku dapat dalam sebulan, hanyalah uang yang kalian bisa habiskan dalam hitungan jam,
tetapi pernahkah aku menyalahkan kalian karena tidak mau sedikit memberikan rejeki kalian kepada aku ?
Aku sadar pekerjaan yang aku lakukan ini tidak bisa memberikan gaji yang besar seperti milik kalian, tetapi bukankah ini lebih baik
daripada aku menjadi pencuri atau perampok atau pencopet atau mungkin malah pengebom bukan ?

Aku sudah menerima apa yang "seharusnya" aku terima, tetapi kenapa kalian selalu meminta lebih dari aku ?
Saat aku masih bisa makan dengan lauk tempe dan nasi bubur agar cukup dimakan oleh semua anggota keluargaku, disaat aku bisa membayar uang sekolah untuk kedua anakku walau kadang aku harus mengutang pada lintah darat, saat aku bisa mencukupi kebutuhan keluargaku kalian memberikan beban yang lebih berat kepadaku.
Harga-harga yang melambung tinggi, membuatku semakin tak berdaya, entah apalagi yang bisa kujual untuk mencukupi semua kebutuhan keluargaku, entah apalagi usaha yang harus aku kerjakan untuk bisa memberikan sedikit uang agar istriku dapat pergi belanja ke pasar.

Tapi sudahlah, percuma aku berkeluh kesah, toh kehidupan ini harus aku jalani, aku berharap kalian mau mendoakan aku agar mampu untuk menjalani hidup ini dan aku tidak melupakan prinsipku untuk mendapat uang dari kerja yang halal.

Friday, September 30, 2005

Baby Biscuit









Mama....Selamat Ulang Tahun

Mama,
Hari ini Tuhan tlah berkenan
Memberikan lagi satu masa
Bagimu untuk menemaniku

Mama,
Walau usiamu sudah menjelang senja
Tapi itu tak menjadi soal
Karena bagiku kau tetap wanita yang rupawan

Mama,
Aku meminta maaf
Karena kadang menyusahkan
Tak turut apa yang kau sarankan

Mama,
Anakmu ini hanya dapat berdoa
Kepada Tuhan Yang Esa
Untuk selalu memberikan yang terbaik buat mama

Thanks mam, for everything you gave to me

Special Dedicated for my Mom, who celebrate her birthday today....

Wednesday, September 28, 2005

Derita

Emosi menguasai otak
Membuat pikiran menguap entah kemana
Yang ada hanya rasa marah
Yang ada hanya gundah yang membuncah di dada

Darah berdesir melihat keadaan
Biaya hidup yang makin tak terpegang
Banyak mulut yang harus diberi makan
Banyak kebutuhan yang harus diadakan

Sambil berderai air mata
Menyaksikan sang tercinta menderita
Meminta sesuatu yang harus dimakannya
Meminta sesuatu untuk menghilangkan rasa laparnya

Hanya bisa duduk terdiam
Berusaha berpikir apa yang bisa dilakukan
Tak mungkin hanya berpasrah saja
Tak mungkin hanya menunggu nasib saja

Berusaha bertahan dan berupaya
Walau tak tahu apa yang akan dikerjakan
Haruslah tetap berusaha
Haruslah tetap berdoa padaNya

Tuesday, September 20, 2005

Lelah....

Saat hati lelah tuk bicara
Gundah membuncah dalam jiwa
Merana ditunggu resah
Dan asa mulai meremah

Pikiran tak lagi merasa
Kehendak jiwa seakan terlupa
Lemah raga tuk bersua
Menggapai cahya keinginan

Sang Kuasa, tuntun hambaMu
mencari kekuatan yang tlah lebur
menguatkan asa
merangkum jiwa

fcw-200905

Friday, September 16, 2005

Ananda

Ananda,
Satu tahun sudah, kau berada dalam kefanaan
Satu tahun sudah, kau mengisi hari ayah bunda
Satu tahun sudah, kau memberi keriangan seisi rumah

Ananda,
Kau masih berada di ujung jalan
Masih banyak kerikil yang menghadang
Masih banyak ilmu yang harus kau tau

Ananda,
Lihatlah sekitar
Bersahabatlah dengannya
Temukan esensinya

Ananda,
Janglah lupa kepadaNya
Pemberi nafas kehidupan
Muara dari segala doa

Special for my dearest son, Darrien, who celebrate his 1st birthday today.

Tuesday, September 13, 2005

Potret Kehidupan

Hawa dingin memeluk tubuh
membuat diri meringkuk
Suara kokok ayam yang lantang
mencoba mengusik kelelapan

Sang raja terang menyeruak diantara awan
mengusir keremangan yang diciptakan malam
Suara gemuruh roda pedati
menandakan kehidupan tlah mulai

Sepeda mulai dikeluarkan dari tempatnya
menuju tempat tuk mengejawantahkan cinta Ilahi
Suara bel sepeda di sepanjang jalan
membuat melodi indah tentang kehidupan

Orang-orang berjalan beriringan sambil bercengkerama
pertanda kasih meraja di jiwa
Anak-anak yang berlarian ke tempat dimana mereka menimba ilmu
memberi isyarat tuk trus melanjutkan kehidupan fana

(c)fcw-13092005

Thursday, September 08, 2005

First Post

Art for me, is something beauty. It can be a poem, an image, articles or anything else.
So have a nice read.....