Thursday, July 13, 2006

Anakku, aku sayang padamu…(sebuah tanggapan)

Anakku,walau hidup kita serba kekurangan,

kadang kita hanya makan 1 kali sehari bahkan kadang sebungkus nasi kita makan bersama ibu dan adik-adikmu

tapi engkau tetap tak mengeluh, bahkan engkau selalu menyambut aku saat aku pulang dari kerja



Anakku, aku bahagia memiliki anak sepertimu,

walau ayahmu ini hanyalah pemulung sampah, tapi kau tetap memberikan hormat kepadaku

engkau tidak merasa malu atas pekerjaan yang aku kerjakan, bahkan engkau mau menemaniku untuk bekerja di saat

waktu libur sekolahmu



Anakku,

aku bahagia karena engkau adalah anakku,

disaat anak lain meminta dan merengek orang tuanya untuk dibelikan main,

engkau malah menjawab “tidak, ayah” saat engkau kuberikan mainan bekas yang masih bagus yang ku dapat dari tempat sampah.

Aku tahu bukannya engkau tidak mau, tapi engkau tidak mau karena mainan plastik itu akan lebih bernilai jika dijual,

karena dengan itu kita akan dapat membeli makan.

disaat anak lain tak bersemangat untuk belajar, engkau ditemani dengan lampu yang aku rasa masih kurang cukup untuk

menerangi buku yang kau baca tetap bersemangat untuk mempersiapkan masa depanmu.



Anakku, aku sayang padamu



 

5 comments:

Anonymous said...

Koko, Aku sayang padamu(bukan sebuaha tanggapan)

Anonymous said...

sayang anak bukan berarti harus dimanjakan ...

Sisca said...

Kudoakan smg lampu minyak yg dipakai untuk menambah ilmu, akan memberikan pelita yg tak redup sepanjang masa.

Anak pemulung ataupun pengusaha, asal giat berusaha, suatu hari akan berjaya :)

Theresia Maria said...

berarti hasil didikan bapak/ibu pemulung sampah itu sukses.

nie said...

nyentuh banget....