Anakku, aku sayang padamu…(sebuah tanggapan)
Anakku,walau hidup kita serba kekurangan,
kadang kita hanya makan 1 kali sehari bahkan kadang sebungkus nasi kita makan bersama ibu dan adik-adikmu
tapi engkau tetap tak mengeluh, bahkan engkau selalu menyambut aku saat aku pulang dari kerja
Anakku, aku bahagia memiliki anak sepertimu,
walau ayahmu ini hanyalah pemulung sampah, tapi kau tetap memberikan hormat kepadaku
engkau tidak merasa malu atas pekerjaan yang aku kerjakan, bahkan engkau mau menemaniku untuk bekerja di saat
waktu libur sekolahmu
Anakku,
aku bahagia karena engkau adalah anakku,
disaat anak lain meminta dan merengek orang tuanya untuk dibelikan main,
engkau malah menjawab “tidak, ayah” saat engkau kuberikan mainan bekas yang masih bagus yang ku dapat dari tempat sampah.
Aku tahu bukannya engkau tidak mau, tapi engkau tidak mau karena mainan plastik itu akan lebih bernilai jika dijual,
karena dengan itu kita akan dapat membeli makan.
disaat anak lain tak bersemangat untuk belajar, engkau ditemani dengan lampu yang aku rasa masih kurang cukup untuk
menerangi buku yang kau baca tetap bersemangat untuk mempersiapkan masa depanmu.
Anakku, aku sayang padamu
5 comments:
Koko, Aku sayang padamu(bukan sebuaha tanggapan)
sayang anak bukan berarti harus dimanjakan ...
Kudoakan smg lampu minyak yg dipakai untuk menambah ilmu, akan memberikan pelita yg tak redup sepanjang masa.
Anak pemulung ataupun pengusaha, asal giat berusaha, suatu hari akan berjaya :)
berarti hasil didikan bapak/ibu pemulung sampah itu sukses.
nyentuh banget....
Post a Comment