Wednesday, July 05, 2006

Ayah, aku bangga padamu….

Ayah, betapa giatnya kau bekerja, seakan-akan tak mempedulikan waktu dan tenaga yang kamu miliki. Aku tahu, bahwa kita bukanlah keluarga yang berkecukupan.
Lampu penerangan di rumah kita ini hanya 5 watt dan itu pun hanya 2 buah, memang rumah kita tidak besar, tapi nyatanya cukup untuk menampung kita berlima, iya, ayah, ibu, aku dan 2 adikku.
Rumah kita hanya menggunakan dinding tripleks, tapi aku rasa cukup nyaman bagi kita untuk tinggal di dalamnya.

Ayah, aku bersyukur, walau kita dalam kondisi kekurangan, tapi kau tetap bisa menyisihkan penghasilanmu untuk membayar SPP sekolahku dan adik-adik. Aku tahu bahwa SPP ku tidak mahal, tapi bagi keluarga kita, jumlah itu tetaplah memberatkan. Aku ingat nasihatmu, bahwa pendidikan adalah yang nomer satu, karena dengan pendidikan aku akan menjadi anak yang cerdas, anak yang mampu untuk bersaing dengan anak-anak lainnya sehingga kehidupanku akan lebih baik di masa yang akan datang.

Ayah, disaat aku libur ini, aku ingin sekali menemanimu, tuk sekedar mengetahui apa yang kau kerjakan, aku ingin sekali merasakan apa yang kau telah kerjakan, mencari botol plastik dalam gunung sampah, mencari kardus-kardus bekas, menjadi buruh bangunan atau apapun pekerjaan halal yang dapat menghasilkan sedikit uang untuk mencukupi kebutuhan keluargamu.

Ayah, sekarang ku tahu betapa berat beban hidupmu, untuk memenuhi segala kebutuhan hidup keluarga kita, dan aku bahagia karena memiliki ayah seperti mu yang bertanggung jawab terhadap keluarga, yang mau mengorbankan segalanya untuk keluargamu dan yang memberikan kasih sayang sepenuhnya kepada keluargamu.

Ayah, aku bangga padamu….

2 comments:

Anonymous said...

Koko, aku bangga padamu...

Anonymous said...

Ayah.....dalam hening sepi kurindu.... hanya sebait nyanyian ebiet g ade yang bisa saya nyanyikan, habis nggak ada ayah lagi.