Friday, September 15, 2006

Terima Kasih...

Sentuhanmu menyadarkanku, dari semua lamunan yang membuat aku bagaikan sebuah arca, membisu, tanpa ekspresi.
Kau menarikku kembali tuk mendarat kembali setelah sejenak terbang ke dunia imaji. Bukan, bukan salahmu, kau sama sekali tak menggangguku, memang aku terlena dengan pikiranku sendiri, ku ingin lepas dari segala keruwetan di dunia ini, tapi itu tak mungkin, karena aku masih manusia, ya seorang manusia yang harus tetap menjalani semua jalan yang telah diatur olehNya untuk dilewati, tuk nanti akhirnya mempertanggungjawabkannya di hadapan tahta Sang Empunya Kehidupan.

Semua masalah yang aku hadapi serasa menjadi berkumpul menjadi satu dan serasa menghantam-hantam seluruh tubuhku, lelah, sakit, nyeri, semua rasa ketidak enakan itu serasa menyerang semua bagian tubuhku, tak terkecuali. Semuanya bergumul memenuhi tiap sudut otak kecilku, meminta untuk segera dikeluarkan, bagaikan lahar di gunung merapi sang terus menerus bergelegak dan menanti untuk dilontarkan keluar.

Mungkin aku yang salah, karena segala keruwetan saat ini terjadi karena masalah yang tak terselesaikan dahulu, suatu keruwetan yang kecil dan aku diamkan karena tak aku anggap mengganggu, tapi ternyata menjadi besar dan sekarang membuat segalanya menjadi sebuah bom waktu yang sebentar lagi akan meledak, meluluhlantakkan segala yang ada di sampingnya.

Terima kasih kau telah menarikku kembali ke kenyataan yang harus aku hadapi, kenyataan yang tak mengenakkan tapi harus aku selesaikan. Sebuah rasa kasih yang terpancar dari mata dan sikapmu membuatku menjadi merasa lebih kuat tuk menyelesaikan segala keruwetan ini. Rasa pengertian yang kau tunjukkan benar-benar membuat aku tabah tuk meneruskan kehidupan ini. Rasa damai yang kau siratkan membuat segalanya menjadi lebih ringan, lebih dingin tuk dicari penyelesaiannya.

Terima kasih kau telah hadir dalam kehidupanku, terima kasih kau tetap mau menemaniku di saat sulit ini, terima kasih atas pengertian, dan kasih yang tlah kau berikan, terima kasih atas cinta yang tak pernah henti.
TERIMA KASIH……

(Special for my beloved one yang selalu mendukung aku dalam semua keadaan yang aku jalani sampai saat ini)

3 comments:

Anonymous said...

terima kasih juga buat Choenhwie atas tulisan apik diatas.

Anonymous said...

nice posting :)

Admin said...

Ucapan terimakasih yang teramat manis yang pernah aku baca..)