Seorang Taufik…
Seorang Taufik, telah meninggalkan dunia fana ini, meninggalkan semua kepahitan dunia, meninggalkan semua orang yang mencintainya, istri, anak-anak dan bundanya. Meninggalkan semua isak tangis yang diberikan oleh orang-orang yang mencintainya. Seorang Taufik, telah memberikan sebuah pelajaran yang berharga, bahwa manusia tidak pernah tahu kapan akan dipanggil untuk menghadap Sang Empunya Hidup, Sang Khalik, dan yang mungkin bisa dilakukan adalah berusaha menjadi orang baik setiap hari, setiap waktu dan setiap masa yang dilewati, bahwa kehidupan ini bukanlah milik seorang manusia, bahwa kehidupan ini bukanlah kehidupan untuk diri sendiri, melainkan untuk orang lain, untuk membuat orang lain juga menikmati dunia ini dengan lebih baik dan indah. Seorang Taufik, begitu rela mendermakan sebagian penghasilannya untuk memberi kehidupan yang lebih baik untuk 500 anak yatim piatu. Anak-anak yang telah kehilangan orang-orang yang seharusnya melindungi dan memberi nafkah bagi mereka, dan mungkin selama masa hidupnya tidak dapat menikmati kehidupan yang layak jika tidak ada orang lain yang peduli. Tapi, seorang Taufik telah memberikan sedikit kesenangan bagi mereka untuk menatap keindahan dunia, dan memberikan asa bahwa mentari akan selalu bersinar. Seorang Taufik, memberi teladan bahwa tidak ada orang yang tidak akan sukses jika berusaha, waktu masih menjadi orang kecil, dia melakukan kerja apa saja termasuk ke menjadi seorang kernet angkutan umum, dan sekarang, dia mampu untuk menunaikan ibadah haji lebih dari 1 kali, dia mampu memberikan "kehidupan" untuk 500 orang anak, dan dia mampu hidup di sebuah perumahan elite. Seorang Taufik, bukanlah orang hebat tapi dia adalah orang baik, itu salah satu kalimat yang diucapkan sahabatnya untuk mengantar kepergiannya, bukankah sulit lebih sulit untuk menjadi orang hebat dan akan (sebenarnya) jauh lebih mudah untuk jadi orang baik ? tapi apakah kita bisa menjadi orang baik yang bisa membahagiakan sebagian besar orang yang berada di sekitar kita ? Seorang Taufik, telah berpulang ke Penciptanya, sebagai orang yang kagum padanya, hanya doa yang bisa terucap, semoga dia tenang di sisiNya dan diberi ketabahan untuk semua orang yang terluka atas kepergiannya. Yang pasti, Seorang Taufik, yang telah membuat aku menulis untuknya. Selamat Jalan, Haji Taufik Savalas…. Andai Ku tahu
kapan tiba ajalku
ku akan memohon
tuhan tolong panjangkan umurku … (song : Andai Ku Tahu, by : Ungu)